PJOK Juga Bisa Pembelajaran Digital

  • 17 Oktober 2025
  • Berita
  • Kunjungan: 10
PJOK Juga Bisa Pembelajaran Digital

Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) juga dapat dijalankan dengan pembelajaran digital. Hal itu diterapkan oleh Rivaldo Ridel Munaiseche Goal, Guru SD Inpres Tombatu 2, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. Memang porsi pembelajaran PJOK lebih banyak kegiatan praktikum, namun pada kondisi tertentu, perangkat digital perlu digunakan.

“Ada sebagian materi, karena tidak bisa praktik secara langsung, maka saya menggunakan multimedia yang ada,” ujar Rivaldo di sela Bimbingan Teknis Digitalisasi Pembelajaran Angkatan 9 di Hotel Harris Suites Puri Mansion Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Rivaldo mencontohkan topik renang. Ia menunjukkan contoh-contoh gerakan renang yang baik dan benar melalui video yang ada di Youtube. Materi presentasi dan proyektor digunakan untuk memudahkannya dalam menyampaikan materi pelajaran. 

Uniknya, Rivaldo tak selalu menggunakan video yang sudah ada di Youtube. Jika bisa membuat kontennya secara mandiri, ia akan melakukannya. Ia mencontohkan materi senam. Ada gerakan-gerakan detail dalam senam, katanya, yang tak bisa dilakukan murid tanpa pengawasan guru. “Saya buat gerakan sendiri kemudian saya tunjukkan kepada siswa. Saya rekam per bagian, digabung menjadi satu dan ditampilkan,” ungkapnya. Gerakan-gerakan senam itu misalnya berguling depan, berguling belakang, dan kayang. 

Membuat konten sendiri dilakukan Rivaldo untuk menunjukkan kepada murid-muridnya bahwa ia bisa memberikan contoh langsung mengenai gerakan yang dipelajari. Hal itu juga dapat menambah motivasi murid-murid. “Jadi kalau bisa melakukan sendiri, ngapain pakai Youtube?” katanya.

Sebagian besar guru di SD Inpres Tombatu 2, tambah Rivaldo, telah menerapkan pembelajaran digital. Murid menggunakan ponsel untuk mengakses internet. Guru menggunakan laptop dan proyektor untuk diskusi pembelajaran. 

Rivaldo belum tahu kapan sekolahnya menerima papan interaktif (interactive flat panel). Juga belum punya rencana akan meletakkan televisi pintar 75 inci itu di ruang mana. Namun ia dan guru lain telah berdiskusi tentang pemanfaatannya. 

Rivaldo berharap papan interaktif itu akan meningkatkan kreativitas guru sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik. Murid pun lebih mudah memahami materi yang berikan. “Harapannya kepada anak-anak didik, dengan adanya media pembelajaran ini, bisa meningkatkan motivasi belajar mereka, juga lebih mengeksploitasi diri dalam memanfaatkan media pembelajaran yang ada,” jelasnya* (Billy Antoro) 

 

Aksesibilitas
Ukuran Font
Mode Kontras Tinggi