Wujudkan Generasi Sehat dan Berkarakter, Pemerintah Perkuat Edukasi Gizi dan PHBS di Sekolah

  • 23 Mei 2025
  • Berita
  • Kunjungan: 72
Wujudkan Generasi Sehat dan Berkarakter, Pemerintah Perkuat Edukasi Gizi dan PHBS di Sekolah

Jakarta, Kemendikdasmen –  Isu gizi dan kesehatan masih menjadi tantangan serius yang dihadapi anak dan remaja Indonesia. Kondisi ini tak hanya berdampak pada kesehatan jangka panjang, tetapi juga berpotensi menghambat capaian pembelajaran di sekolah. Untuk itu, pemenuhan gizi seimbang bagi anak usia sekolah menjadi kebutuhan mendesak yang harus disikapi secara menyeluruh oleh berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, satuan pendidikan, masyarakat, orang tua, hingga mitra pembangunan.


Tak hanya aspek kesehatan, edukasi gizi yang memadai juga berkaitan erat dengan pembentukan karakter peserta didik. Budaya hidup bersih dan sehat, pembiasaan pola makan seimbang, serta nilai-nilai karakter positif perlu ditanamkan sejak dini agar dapat menjadi fondasi kuat dalam menyiapkan generasi emas Indonesia tahun 2045.


Untuk itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Sekolah Dasar menyelenggarakan webinar bertajuk “Edukasi Gizi, PHBS, dan Penguatan Pendidikan Karakter melalui Program Makan Bergizi Gratis” yang disiarkan melalui kanal YouTube Direktorat Sekolah Dasar, Kamis (22/5).


“Webinar edukasi gizi, PHBS, dan penguatan pendidikan karakter ini sangat strategis untuk memberikan sosialisasi pemahaman terkait isu tersebut, guna menyiapkan generasi masa depan kita,” ujar Widyaprada Ahli Utama Direktorat Sekolah Dasar, Khamim.


Ia menambahkan bahwa pelibatan aktif seluruh satuan pendidikan sangat penting agar budaya hidup sehat benar-benar terinternalisasi di kalangan peserta didik. “Kami berharap semangat ini bisa mengembalikan kesadaran murid untuk memperhatikan kesehatannya, menjaga asupan gizi, dan tetap aktif dalam proses pembelajaran yang interaktif serta membahagiakan,” jelasnya.


Senada dengan hal itu, Staf Khusus Menteri Bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul, Arif Jamali, menekankan pentingnya pembiasaan nilai-nilai baik di lingkungan sekolah. “Peradaban bangsa ini dibangun dari pembiasaan yang berubah menjadi kebiasaan, lalu terinternalisasi dalam karakter anak-anak kita. Inilah yang nantinya membentuk bangsa yang visioner dan maju,” ungkapnya.


Menurutnya, pendidikan karakter tidak bisa hadir instan, tetapi harus dikawal secara konsisten oleh semua elemen, mulai dari guru, kepala sekolah, hingga keluarga di rumah.



 

Perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Nyimas Septiani Wulandari, juga menyoroti pentingnya intervensi gizi bagi peserta didik. Ia menyebut bahwa pemenuhan gizi yang optimal tak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga memengaruhi potensi akademik, produktivitas, hingga kesiapan generasi muda dalam menyambut bonus demografi tahun 2030.


“Pemenuhan gizi yang optimal disertai dengan pemberian edukasi gizi ini akan berdampak pada kesehatan dan prestasi, jadi kalau teman-teman ingin memiliki prestasi yang baik di sekolah, perlu mengkonsumsi gizi yang optimal,” tegasnya.


Dari sisi kebijakan dan implementasi teknis, Dedi Supriyadi dari Badan Gizi Nasional menegaskan bahwa program makan bergizi gratis bukan hanya soal pembagian makanan, tetapi juga membangun sistem yang berkelanjutan. “Kami mendorong swasembada pangan di daerah untuk mendukung ketersediaan bahan baku lokal yang berkualitas, sekaligus membentuk SDM unggul melalui pendidikan dan kesehatan yang saling terintegrasi,” tuturnya.


Dengan sinergi yang kuat dari semua pihak, pemerintah berharap program makan bergizi gratis ini dapat berjalan optimal dan menjadi tonggak penting dalam mencetak generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter.


Aksesibilitas
Ukuran Font
Mode Kontras Tinggi