Kendati sinyal internet naik-turun, guru-guru di SDK Colol 1 Poco Ranaka Kabupaten Manggai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menerapkan pembelajaran digital. Internet dijangkau dengan ponsel, bahan pelajaran dikemas dalam bentuk materi paparan dan disorot ke layar dengan proyektor.
Namun tidak semua pelajaran menggunakan internet. Tergantung dengan topik yang sedang dibahas. “Kami juga biasa ambil dari Rumah Pendidikan (rumah.pendidikan.go.id),” ujar Frederika Davonsia Alvadacain, guru kelas 6 SDK Colol 1 Poco Ranaka, Kabupaten Manggai Timur, NTT, di Jakarta, Jumat (17/10/2025). Erika, begitu ia disapa, merupakan salah satu peserta Bimbingan Teknis Digitalisasi Pembelajaran Angkatan 9 yang diselenggarakan di Hotel Harris Suites Puri Mansion Jakarta.
Usai mengikuti Bimtek, guru honorer sejak 2010 ini merasa sumber belajarnya bertambah. Ia tambah tahu dengan keberadaan Ruang Murid yang dipenuhi materi belajar yang menyenangkan dan gim yang interaktif dan menantang.
Erika mengaku belum tahu kapan papan interaktif bantuan pemerintah tiba di sekolahnya. Ia pun belum tahu model pengimbasan yang akan diterapkan kepada rekan sejawatnya. Yang ia tahu, sekembali di Poco Ranaka, ia harus melakukan pengimbasan sesuai dengan dokumen Rencana Tindak Lanjut yang dibuatnya saat Bimtek. “Nanti berbaginya sesuai apa yang saya dapat dan yang saya pahami,” ujarnya.
Keberadaan papan interaktif, menurut Erika, akan turut membantu kegiatan pembelajaran. Terlebih digitalisasi pembelajaran telah berjalan di sekolahnya. “Memudahkan saya mencari sumber ajar,” ungkapnya. “Anak-anak juga pasti merasa senang ketika ada kegiatan bermain gim di dalamnya.”* (Billy Antoro)