Sinergi Pusat dan Daerah Mewujudkan Merdeka Belajar untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan

  • 06 Oktober 2021
  • Informasi
  • Kunjungan: 9006
Sinergi Pusat dan Daerah Mewujudkan Merdeka Belajar untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan

Sinergi Pusat dan Daerah Mewujudkan Merdeka Belajar untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan

Untuk terus meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, Kemendikbudristek telah meluncurkan berbagai program dan kebijakan, salah satunya Merdeka Belajar. Sampai saat ini sudah ada 13 episode Merdeka Belajar yang harus diimplementasikan di satuan pendidikan dalam rangka mendukung nilai-nilai budaya dan arah kerja Kemendikbudristek.

Hal tersebut disampaikan Direktur Sekolah Dasar, Kemendikbudristek Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd di hadapan 250 Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari seluruh Indonesia, pada Senin, 4 Oktober 2021. Para pejabat dinas pendidikan itu berkumpul di Kota Bogor mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Sekolah Penggerak Sekolah Dasar Regional 1 Tahun 2021 dengan tema Peningkatan Mutu Sekolah Dasar. Kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Sekolah Dasar ini akan berlangsung hingga Kamis, 7 Oktober 2021.

Direktur Sekolah Dasar mengatakan, dibutuhkan sinergi yang erat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar kebijakan dan program yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dapat berjalan dengan baik. “Untuk itulah kita berkumpul di sini. Agar kita dapat menyatukan visi ke depan. Kita sama-sama memajukan mutu pendidikan di Indonesia,” kata Sri Wahyuningsih.

Sinergi Pusat dan Daerah Mewujudkan Merdeka Belajar untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan

Dalam mengimplementasikan Merdeka Belajar, lanjutnya, pemerintah telah melakukan terobosan-terobosan agar pembelajaran tetap bisa dikawal dengan semaksimal mungkin sekalipun berada pada kondisi pandemi Covid-19. Pada Maret 2020 pemerintah mengeluarkan kebijakan belajar dari rumah untuk menghindari penularan Covid-19 di sekolah.

Dalam melakasnakan kegiatan belajar dari rumah, baik daring maupun luring selama pandemi Covid19, ternyata tidak mudah. Banyak tantangan yang begitu besar. Mulai dari persoalan orang tua yang tidak mampu menyediakan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk anak-anaknya, hingga persoalan kompetensi guru di sekolah.

“Terutama di sekolah dasar yang belum memahami bagaimana mengoperasikan peralatan TIK dan bagaimana menggunakan platform-platform digital untuk pembelajaran yang sudah disediakan oleh Kemendikbudristek. Ini merupakan tantangan besar untuk kita semua yang mengelola sekolah dasar,” tutur Sri Wahyuningsih.

Untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut, pemerintah kemudian mengeluarkan berbagai kebijakan. Mulai dari dana BOS yang dapat digunakan secara merdeka oleh sekolah untuk memenuhi kebutuhan belajar di masa pandemi, meluncurkan sebuah agenda Asesmen Nasional, hingga mendorong semua sekolah di wilayah PPKM level 1-3 untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

“Untuk menghadapi persoalan-persoalan pendidikan ini, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus dapat mempersiapkan perencanaan pendidikan yang relevan, khususnya dengan kebutuhan di setiap masing-masing sekolah,” ujar Sri Wahyuningsih.

Sinergi Pusat dan Daerah Mewujudkan Merdeka Belajar untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan

Itulah strategi-strategi yang dilakukan di masa pandemi Covid-19 ini. Direktur Sekolah Dasar memahami tidak mudah menghadapi situasi sekarang ini.

“Tapi dengan semangat dan kekompakan semua pihak demi kemajuan kualitas pendidikan sekolah dasar yang merupakan pondasi pendidikan generasi bangsa, maka kita akan bisa menjawab tantangan-tantangannya. Kualitas sekolah dasar harus kita maksimalkan, karena menjadi ujung tombak untuk ke jenjang selanjutnya,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Drs. Mukti, M.Ed., Ketua Panitia  Rapat Koordinasi menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan persepsi dalam melaksanakan peningkatan mutu pendidikan pada jenjang sekolah dasar.

“Diharapkan dari kegiatan ini bisa terwujud kesamaan persepsi dan langkah dalam melaksanakan peningkatan mutu pendidikan dasar. Mari kita manfaatkan tempat dan kesempatan ini untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Mukti.

Yosef Berlinda, Kabid SD Dinas Pendidikan Kota Bogor menyambut bahagia kegiatan yang diadakan di Kota Bogor tersebut. beliau juga menyampaikan pembelajaran tatap muka di Kota Bogor baru dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 2021.

“PTM terbatas baru dilaksanakan pada hari ini. Itupun untuk jenjang SMP, SMA dan SMK. Jenjang SD belum. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini banyak informasi yang dapat disampaikan. Insya Allah kami juga akan memonitor kegiatan ini sehingga informasi dari berbagai kabupaten kota tersampaikan dan  menjadi bahan sharing kami di Kota Bogor,” imbuhnya.

Sinergi Pusat dan Daerah Mewujudkan Merdeka Belajar untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan

Perlu diinformasikan, lanut Yosef, bahwa semua Kepala UPT di Kota Bogor menjadi direktur vaksin dalam rangka percepatan vaksinasi di wilayah Kota Bogor.

“Untuk guru sendiri di Kota Bogor sudah 97% yang divaksin, ini capaian yang luar biasa. Sedangkan untuk siswanya sudah di angka 82% yang sudah divaksin pada usia jenjang SMP, SMA dan SMK,” tutupnya. (Hendriyanto)

 

 

Aksesibilitas
Ukuran Font
Mode Kontras Tinggi