Semangat pantang menyerah ditunjukkan oleh putra putri bangsa dalam pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) jenjang Sekolah Dasar tahun 2022. Kondisi geografis yang menantang, bencana banjir hingga minimnya infrastruktur telekomunikasi tak menyurutkan langkah mereka. Satuan pendidikan dapat mengatasi semua kendala itu berkat komitmen, kreativitas dan kerja keras.
Di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, hujan lebat dalam beberapa hari terkahir telah menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Pada Senin, 24 Oktober 2022, banjir masih menggenangi SDN Sungai Baru dan SDN Pulau Nibung. Padahal, seperti SD lain di seluruh Indonesia, pada hari itu dua sekolah tersebut akan melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
Apa boleh buat, meski di dalam kelas air menggenang setinggi mata kaki, ANBK tetap dilaksanakan. Semua siswa, pengawas ruang, para guru dan kepala sekolah mencopot sepatu. Mereka bertelanjang kaki selama pelaksanaan ANBK.
”Tidak masalah kebanjiran dan tanpa alas kaki, yang penting ANBK kita laksanakan dengan baik,” kata Kadri, Koordinator Tim Teknis ANBK Kabupaten Sukamara memberi semangat. Kadri merupakan Analis Kurikulum dan Peserta Didik di Dinas Pendidikan Sukamara.
Kondisi lebih sulit dialami SDN Padang 2 yang berlokasi di pusat kota kabupaten. Sekolah ini juga dilanda banjir sehingga tidak bisa melaksanakan ANBK pada Senin, 24 Oktober 2022. ANBK baru bisa digelar pada Rabu, 26 Oktober 2022, itupun dengan meminjam ruang kerja Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukamara.
”Kondisi banjir tidak memungkinkan pelaksanaan ANBK di sekolah. Makanya kami cari solusi terbaik, dan akhirnya tempat pelaksanaan ANBK dipindahkan ke ruangannya Pak Kadis,” ungkap Kadri.
Kondisi berbeda dialami SD Negeri 109 Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Tidak ada sinyal internet di sekolah ini. Akhirnya pelaksanaan ANBK dipindahkan ke pinggir sungai yang jaraknya sekitar ratusan meter dari sekolah. Semua laptop dan perangkat teknologi informasi lainnya diboyong ke lokasi itu. Tidak ada meja dan bangku. Laptop diletakkan di batang kayu, dan siswa peserta ANBK duduk lesehan di rumput.
”Di lokasi ini sinyalnya bagus, jadi ANBK berjalan lancar meski kondisi apa adanya. Pihak sekolah tidak punya tenda. Beruntung sekali tidak hujan. Kalau hujan turun bisa bubar semua,” kata Hendri Wijaya, Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SD Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu.
SD Negeri Bukkas Malombu di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara terpaksa memindahkan lokasi pelaksanaan ANBK ke pinggir Danau Siais, salah satu objek wisaya di kabupaten tersebut. Pada hari pertama, ANBK tetap dilaksanakan di sekolah. Tetapi karena kendala jaringan internet, lokasi dipindahkan pada hari kedua.
Dalam keterangannya, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Selatan menyatakan tengah mengupayakan jaringan internet yang memadai di wilayah tersebut. Targetnya, pada akhir tahun ini pembangunan infrastruktur jaringan internet sudah selesai. Sehingga pada ANBK tahun depan tidak ada lagi sekolah yang harus memindahkan lokasi pelaksanaan ANBK ke luar kelas.
Persoalan jaringan internet yang tidak memadai ini dialami banyak sekolah di peloksok Indonesia. Putri Ika Karera, salah satu guru di Kabupaten Fakfak, Papua Barat bercerita, sekolah-sekolah dari daerah pedalaman terpaksa menumpang pelaksanaan ANBK di sekolah yang ada di kota. ”Perjuangannya sungguh luar biasa. Mereka harus menyeberang pulau, melewati jalur darat yang kondisi geografisnya sangat menantang,” tuturnya.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras menyukseskan ANBK jenjang SD tahun 2022. ”Saya memahami begitu luar biasa perjuangan bapak ibu semua supaya peserta didik kita dapat mengikuti ANBK. Saya sangat berterima kasih,” kata Nadiem di sela-sela kunjungannya ke SD Negeri 01 Sanggau, Kalimantan Barat.
Mendikbudristek meninjau langsung pelaksanaan ANBK di salah satu ruang kelas di lantai 2 SDN 01 Sanggau. Nadiem berdialog dengan beberapa siswa peserta ANBK yang sudah selesai mengerjakan soal. ”Gimana, soal-soalnya susah enggak?” tanya mas Menteri. Dengan penuh semangat, siswa menjawab bahwa soalnya tidak sulit. Mereka mengaku seru mengisi soal. Ada juga siswa yang mengatakan soal numerasi lumayan susah.
Terkait kendala jaringan internet yang dialami sekolah di peloksok Tanah Air, Nadiem menegaskan terus berkoordinasi dengan kementerian terkait dan juga pemerintah daerah. Harapannya agar penyediaan infrastruktur jaringan internet terus digalakkan sehingga tercipta pemerataan sampai ke peloksok negeri.
Direktur Sekolah Dasar, Dr. Muhammad Hasbi yang mendampingi Mendikbudristek bersama pejabat lainnya kunjungan kerja ke Kota Pontianak dan Kabupaten Sanggau mengatakan, perjuangan keras seluruh pihak dalam rangka menyukseskan ANBK jenjang SD tahun 2022 sangat menginspirasi. Ini mencerminkan rasa memiliki, tanggung jawab dan budaya gotong royong diantara semua stakeholder pendidikan.
”Terima kasih kepada para guru, kepala sekolah, dinas pendidikan, peserta didik dan juga orangtua yang telah bekerja bersama-sama menyukseskan ANBK jenjang SD tahun 2022. Hasil ANBK ini akan menjadi pijakan kita untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak kita ke depan,” kata Direktur Sekolah Dasar.
Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) jenjang SD tahun 2022 dilaksanakan dalam dua gelombang. Gelombang pertama pada tanggal 24 sampai 27 Oktober 2022, sementara gelombang kedua pada tanggal 31 Oktober sampai 3 November 2022.
Asesmen Nasional dilaksanakan dengan tiga instrumen yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survey Karakter dan Survey Lingkungan Belajar. AKM mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid. Survei Karakter mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid. Sedangkan Survei Lingkungan Belajar mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan.
Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia. (Hendriyanto)
Penulis: Hendriyanto
Editor: Lailatul Machfudhotin