Merdeka Belajar: Manfaatkan Teknologi Sebagai Media Belajar Mengajar

  • 29 Januari 2022
  • Informasi
  • Kunjungan: 33609
Merdeka Belajar: Manfaatkan Teknologi Sebagai Media Belajar Mengajar

Webinar Akun Pembelajaran Untuk Digitalisasi Sekolah

Visi pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju dan berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila. Untuk mewujudkan visi tersebut pemerintah sudah banyak mengeluarkan kebijakan dan program, salah satunya Merdeka Belajar.

Merdeka Belajar memberikan kebebasan dalam belajar yaitu bisa di mana saja, kapan saja, bahkan dari sumber mana saja. Apalagi dalam kondisi pandemi seperti saat ini, mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus menerapkan metode belajar dengan berbagai sumber belajar. Salah satunya belajar melalui teknologi digital.

Saat ini, dunia pendidikan sedang menghadapi tantangan learning  loss akibat pandemi Covid-19. Tentunya ini menjadi perhatian bersama baik pemerintah, guru, orang tua maupun masyarakat untuk memberikan pengawasan dan bimbingan agar anak-anak tetap dapat mengakses pembelajaran.

“Untuk menjawab tantangan tersebut, Kemendikbudristek telah menyediakan akun pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru, murid dan orang tua, yaitu belajar.id. Selain itu penyediaan akun pembelajaran ini juga sebagai bentuk digitalisasi sekolah,” kata Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd., saat memberikan sambutan dalam webinar “Akun Pembelajaran untuk Digitalisasi Sekolah” pada Kamis, 27 Januari 2022.

Ia berharap digitalisasi sekolah tersebut dapat menunjang terjadinya percepatan penyiapan pelajar-pelajar Pancasila sebagai tunas-tunas bangsa. Digitalisasi sekolah yang merupakan sebuah terobosan khususnya di jenjang sekolah dasar, menjadi satu hal yang harus diadaptasi.

“Kita semua harus mengubah paradigma kita dalam belajar, paradigma kita dalam berpikir, paradigma kita dalam mengakses sumber belajar. Kita sebagai orangtua, guru sebagai fasilitator, harus mengadvokasi anak-anak kita maupun masyarakat untuk mengakses sumber belajar dalam bentuk digital,” ujar Sri Wahyuningsih.

Secara konsep, lanjutnya, digitalisasi sekolah merupakan implementasi dari new learning yang disiapkan untuk menghadapi revolusi industri. Karakteristik new learning tersebut adalah student center, multimedia, collaborative work, information exchange dan critical thinking in an information making.

“Dalam rangka percepatan digitalisasi tersebut, Kemendikbudristek selalu berupaya agar ketersediaan sarana pembelajaran berupa peralatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dapat disiapkan secara bertahap. Baik itu oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun mitra-mitra terkait,” kata Direktur Sekolah Dasar.

Webinar Akun Pembelajaran Untuk Digitalisasi Sekolah

Wibowo Mukti, S.Kom., M.Si., Pengembang Teknologi Ahli Muda Kemendikbudristek menuturkan, platform belajar.id yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek bertujuan untuk memudahkan para peserta didik dalam mengakses berbagai layanan pendidikan.

“Akun belajar.id dari Kemendikbudristek ini memberikan manfaat dalam pembelajaran sehari-hari di sekolah. Selain peserta didik dan tenaga kependidikan, belajar.id juga dapat dimanfaatkan oleh kepala dinas pendidikan, kepala bidang pada dinas pendidikan, pengawas sekolah, penilik sekolah, pamong belajar dan yang terakhir adalah pegawai kementerian,” katanya. 

Akun pembelajaran ini juga dapat digunakan untuk mengakses platform-platform lain yang dikembangkan oleh Kemendikbudristek. Salah satunya adalah platform merdeka mengajar yang akan segera diluncurkan sebagai platform edukasi, yang menjadi tools-nya para guru penggerak dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila. 

“Selain itu juga mendukung guru untuk mengajar, belajar berkarya dan tentunya untuk menjadi yang lebih baik,” kata Wibowo. Lalu nantinya akun belajar ini dapat mengakses rapor pendidikan, di mana rapor pendidikan ini digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan evaluasi pendidikan yakni perencanaan berbasis data yang valid. “Dan tindak lanjut peningkatan kualitas pendidikan, baik untuk satuan pendidikan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota, provinsi maupun pusat,” imbuhnya.

Webinar Akun Pembelajaran Untuk Digitalisasi Sekolah

Edginawan Haddendi Hendra, Govtech Edu Telkom Direktorat Digital Business and Technology menambahkan, cara mendapatkan akun pembelajaran adalah pertama bisa melalui operator sekolah di sekolah masing-masing. Kemudian juga bisa langsung secara mandiri membuka halaman website belajar.id.

Untuk operator satuan pendidikan bisa membuka halaman pd.data.kemdikbud.go.id, lalu login menggunakan akun SSO Data Pokok Pendidikan (Dapodik), di mana akunnya terdaftar di sdm.data.kemdikbud.go.id. Kemudian nanti download. ”Selanjutnya buka file yang sudah di-download dan berikan informasi akun tersebut kepada penggunanya langsung, jangan diberikan kepada orang lain lagi,” kata Edginawan menjelaskan.

Kemudian pengguna akun belajar.id bisa secara mandiri memeriksa akun pembelajarannya melalui website yang telah disediakan di akun belajar.id melalui HP ataupun desktop. Setelah membuka akun belajar.id, pengguna harus mengisi data diri, jenis penggunanya, tanggal lahir, NISN diisi sesuai data di Dapodik.

Webinar Akun Pembelajaran Untuk Digitalisasi Sekolah

Langkah selanjutnya, setelah dibuka nanti akan kelihatan apakah memang akun pembelajarannya ada atau tidak. Untuk mendapatkan akunnya sendiri nanti di klik, kirim detail akun ke e-mail pribadi. Tapi kalau memang nomor SMS-nya ada, mungkin nanti bisa dikirimkan melalui SMS,” katanya.

Kemudian langkah berikutnya periksa detail akun pembelajaran anda di e-mail pribadi, lalu klik mulai aktifkan akun pembelajaran. Nanti itu akan dilakukan proses aktivasi melalui mail.google.com.

”Untuk pengawas sekolah dan pegawai dinas pendidikan,  bisa isi formulirnya di halaman ringkas.kemdikbud.go.id. Setelah kira-kira 7 sampai 14 hari nanti bapak/ibu akan mendapatkan akun pembelajarannya yang dikirimkan melalui alamat email pribadi yang sudah terdaftar,” tutupnya. (Hendriyanto)

Penulis: Hendriyanto
Editor: Lailatul Machfudhotin

Aksesibilitas
Ukuran Font
Mode Kontras Tinggi