Mendikbudristek: Pemerintah Serius Tingkatkan Kesejahteraan Guru Honorer

  • 09 Oktober 2021
  • Informasi
  • Kunjungan: 11187
Mendikbudristek: Pemerintah Serius Tingkatkan Kesejahteraan Guru Honorer

Mendikbudristek: Pemerintah Serius Tingkatkan Kesejahteraan Guru Honorer

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menceritakan pengalaman luar biasanya saat berkunjung ke rumah salah seorang guru honorer di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal tersebut disampaikan saat Menteri Nadiem mengunjungi SD Negeri Dasan Baru, Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah pada Kamis, 7 Oktober 2021. Di sekolah tersebut ia berdialog dengan sekitar 500 guru TK dan SD secara tatap muka dan virtual.

Dalam setiap kunjungan kerja ke daerah-daerah, Menteri Nadiem selalu menyempatkan singgah ke rumah para tenaga pendidik. Ketika kunjungan kerja ke NTB itulah Mendikbudristek berkunjung ke kediaman Sukardi Malik, seorang guru honorer yang sudah mengabdi sebagai pendidik selama 25 tahun. Meskipun perjumpaan itu singkat, namun sangat berkesan bagi Nadiem.

”Setiap kali saya bertemu dan mendalami kehidupan guru honorer, saya semakin menyadari betapa pentingnya tes seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)," kata Mendikbudristek.

Mendikbudristek: Pemerintah Serius Tingkatkan Kesejahteraan Guru Honorer

Ia mengatakan sosok guru honorer seperti Sukardi Malik yang dinilai inspiratif, layak diberikan kesejahteraan selayaknya para pendidik Pegawai Negeri Sipil (PNS). ”Inilah kenapa kita perjuangkan 500 ribu formasi (ASN Guru PPPK) tahun ini. Sebuah rekor baru untuk Indonesia,” kata Nadiem.

Ditekankan Mendikbudristek, pemerintah serius memikirkan kesejahteraan para guru honorer. Bahkan tahun ini pertama kalinya pemerintah membuka kesempatan bagi guru honorer untuk mengikuti seleksi ASN PPPK dalam jumlah yang besar yaitu sampai 500 ribu formasi.

”Hasil seleksi ASN PPPK akan segera diumumkan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Guru honorer yang lolos seleksi ASN PPPK akan menerima gaji yang layak sebagaimana Pegawai Negeri Sipil (PNS),” ujarnya.

Mendikbudristek menambahkan bahwa tahun depan pemerintah juga akan kembali membuka kesempatan bagi guru honorer untuk mendaftar sebagai ASN PPPK. ”Akan ada banyak ronde-ronde berikutnya. Jadi para guru honorer tenang dan sabar,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu juga Mendikbudristek menyampaikan apresiasi kepada civitas akademika perguruan tinggi di Provinsi NTB yang sudah menjalankan Kampus Merdeka. Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini, kata Nadiem, memberi kesempatan mahasiswa keluar dari kampus selama 1 semester dan mendapatkan full 20 SKS.

Mendikbudristek: Pemerintah Serius Tingkatkan Kesejahteraan Guru Honorer

“Kemarin di Universitas Mataram luar biasa dan ada beberapa perguruan tinggi swasta dan negeri lainnya yang banyak sekali mahasiswanya berpartisipasi. Mereka diterima di berbagai macam perusahaan kelas dunia di Jakarta, di Mataram dan di mana-mana,” kata Nadiem.

Menteri Nadiem mengingatkan bahwa dukungan dari rektor menjadi kunci untuk memastikan dan menjamin 20 SKS untuk mahasiswa diberikan pada saat diterima di program Kampus Merdeka.

Selain itu, pemerintah juga meluncurkan KIP Kuliah Merdeka sebagai salah satu program unggulan Merdeka Belajar. ”Ini merupakan terobosan yang dihadirkan mulai angkatan 2021. Skema KIP Kuliah diubah untuk memberi bantuan biaya pendidikan dan biaya hidup yang jauh lebih tinggi. Sehingga anak-anak yang kurang mampu pun dia diterima di kampus yang lebih mahal, dia bisa 100% gratis bayar UKT-nya,” pungkas Nadiem.

Ditempat yang berbeda, secara virtual Direktur Sekolah Dasar Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd., mengatakan, sebagaimana arahan Mendikbudristek, pihaknya bersama mitra terkait terus membangun kemitraan, terus berupaya semaksimal mungkin membantu para pendidik di NTB. Khususnya terkait ketertinggalan pembelajaran pasca bencana 2018 lalu.

“Kemitraan yang kami lakukan adalah kolaborasi bersama UNICEF dan kawan-kawan mitra usaha lainnya memberikan berbagai program. Dimulai dari kebutuhan pemulihan, baik dari sisi fisik pembangunan melalui program dana alokasi khusus, juga kemitraan fokus kepada pemulihan di sekolah dasar. Ini sudah kami lakukan secara bertahap,” papar Sri Wahyuningsih.

Mendikbudristek: Pemerintah Serius Tingkatkan Kesejahteraan Guru Honorer

Selain itu, lanjutnya, dalam rangka perubahan perilaku di masa pandemi ini pihaknya berkolaborasi dengan UNICEF, Yayasan Save the Children, Unilever (Danone) dan kementerian terkait memberikan program untuk meningkatkan perubahan perilaku di masa pandemi Covid-19.

“Jadi ada kegelisahan orang tua terkait pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Nah, ini yang selalu kami tekankan bahwa yang utama diterapkan adalah bagaimana melakukan perubahan perilaku, memahami protokol kesehatan yang menjadi kunci utama untuk menjaga keamanan dan keselamatan, dalam mendorong anak-anak kita mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah,” tutupnya.

Aksesibilitas
Ukuran Font
Mode Kontras Tinggi