.jpeg)
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, melepas 16.757 mahasiswa dari 40.400 pendaftar yang lulus Program Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022, secara daring melalui kanal Youtube Kemendikbud RI (23/02).
Setelah selesai menerima pembekalan selama 126 jam, dengan beragam materi yang diberikan untuk menguasai pedagogi, literasi dan numerasi, asesmen dan evaluasi, serta berbagai materi pendukung kegiatan belajar mengajar dan peningkatan kualitas sekolah sasaran, mahasiswa program Kampus mengajar Angkatan 3 ini pun akan segera memasuki tahap penugasan pada 28 Februari 2022.
Total lebih dari 3.900 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan menjadi sasaran dari Program Kampus Mengajar. Dalam paparannya, Mendikbudristek memberi semangat kepada para mahasiswa yang akan menjalani program ini.
“Dari keberanian, akan tumbuh jiwa yang tangguh dan tak mudah patah. Dari keberanian, akan tumbuh keinginan belajar yang tanpa batas. Dari keberanian, kita mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki. Dan dari keberanian, kita dapat menghasilkan pendidikan yang lebih maju,” ujar Nadiem pada (23/2).
Beliau melanjutkan, dinamika perubahan menuntut dunia pendidikan untuk bergerak maju, adaptif, dan kreatif lebih cepat dari sebelumnya. Untuk itu, Kampus Mengajar hadir dengan segudang harapan membawa dampak perubahan yang nyata bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Kampus Mengajar, kata Menteri Nadiem, menghadirkan mahasiswa untuk membantu pengembangan pembelajaran terutama untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi, melakukan adaptasi teknologi, aktualisasi minat dan potensi mahasiswa sesuai bidang studi masing-masing.
“Kampus Mengajar menghadirkan Mahasiswa hadir sebagai partner guru dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi pembelajaran,” ucap Mendikbudristek.
Pria yang akrab disapa Mas Menteri ini berharap, melalui kegiatan nyata tersebut mampu menumbuhkan jiwa sosial, kepedulian, kepemimpinan, pemecahan masalah, berpikir kritis, dan soft skills lainnya yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa di masa depan. Sehingga dapat membentuk karakter mahasiswa sebagai pemuda Pancasila.
Mendikbud juga berpesan agar jangan pernah padamkan api semangat untuk melakukan perubahan.
“Mari kita jaga kobar semangat kita, selamat untuk adik-adik mahasiswa peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 3. Sampaikan salam untuk para pengrajin pendidikan di seluruh penjuru negeri,” pesan Menteri Nadiem.
Pada kesempatan yang berbeda, Jumeri. STP. M.Si., Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen) berharap, dengan hadirnya adik-adik mahasiswa ke sudut sudut negeri ini akan membawa dampak yang besar bagi literasi dan numerasi pendidikan dasar.
“Kampus Mengajar menghadirkan interaksi yang edukatif dan menyenangkan sehingga tercipta suasana saling mendukung antara mahasiswa dan siswa siswi SD dan SMP,” tutur Jumeri.
Ia juga berharap program ini akan menjadi sarana aktualisasi dan kepedulian mahasiswa untuk berkontribusi pada pendidikan bangsa sekaligus memberi inspirasi nyata siswa di SD dan SMP.
“Semoga program ini memberi semangat dan motivasi bagi siswa di sekolah untuk terus belajar dan melanjutkan studi di jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” ucap Jumeri.
.jpeg)
Sementara itu Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd., Direktur Sekolah Dasar, menambahkan, tujuan pembekalan Program Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022 adalah untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi mahasiswa untuk membantu sekolah dan guru dalam proses pembelajaran terutama untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi, membantu adaptasi teknologi, dan membantu administrasi manajerial sekolah.
”Pembekalan juga dimaksudkan agar mahasiswa memiliki kesiapan yang tinggi untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru sekaligus mampu menjalankan tugas sesuai dengan panduan yang ditetapkan,” kata Sri Wahyuningsih menjelaskan.
Dengan demikian lanjutnya, mahasiswa yang terpilih adalah mahasiswa yang unggul dan siap untuk melaksanakan tugas dalam Program Kampus Mengajar ini. Berbakti untuk negeri Belajar sambil Berdampak.
Ia melanjutkan banyak manfaat yang akan didapatkan baik bagi mahasiswa maupun warga sekolah dari program Kampus Mengajar. Pertama manfaat bagi mahasiswa, melalui program ini diharapkan dapat mengasah jiwa kepemimpinan, soft skills, dan karakter serta mempunyai pengalaman mengajar, berkolaborasi dengan guru di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dalam kegiatan pembelajaran. Di samping itu kata Sri, mahasiswa juga mendapatkan pengakuan SKS dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan sebesar 20 SKS.
Manfaat kedua, bagi Sekolah (SD dan SMP) melalui program ini diharapkan terjadi peningkatan efektivitas proses pembelajaran di sekolah termasuk dalam kondisi darurat pandemi Covid-19.
“Sementara itu manfaat bagi siswa SD dan SMP, akan mendapatkan inspirasi, motivasi belajar kepada siswa untuk terus bersemangat dalam menempuh pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Selain itu juga menambah konten pembelajaran yang kontekstual serta durasi belajar,” tutupnya.
Program Kampus Mengajar adalah bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus merdeka (MBKM) yang melibatkan kolaborasi beberapa pihak dalam lingkup Kemendikbudristek yaitu, perguruan tinggi, LPMP, Dinas Pendidikan, dosen, mahasiswa, serta SD dan SMP dengan memiliki peran masing-masing. Mahasiswa sebagai penggerak utama di lapangan mendapatkan bimbingan dan arahan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan guru pamong di sekolah.
Sebagai upaya untuk menjamin kualitas pelaksanaan kegiatan Kampus Mengajar, dilakukan seleksi kepada mahasiswa yang meliputi meliputi seleksiadministratif, survei kebhinekaan, verifikasi prestasi akademik, pengalaman mengajar dan/atau pengalaman organisasi. (Hendriyanto)
Penulis: Hendriyanto
Editor: Lailatul Machfudhotin