Sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh papan interaktif sudah sangat melimpah. Guru dan murid bisa menggunakan laman Rumah Pendidikan sebagai salah satu referensi pembelajaran. Selain itu guru, tenaga kependidikan, atau pegawai dinas pendidikan yang kreatif dan inovatif dapat membuat program atau aplikasi sembagai sumber belajar untuk diakses papan interaktif.
“Saya rasa itu terbuka luas karena memang sumber balajar terus meningkat, artinya menyesuaikan dengan tujuan pembelajarannya,” ucap Otto Fajarianto, dosen Universitas Negeri Malang, di Jakarta, Kamis (17/10/2025). Otto merupakan salah satu narasumber Bimbingan Teknis Digitalisasi Pembelajaran angkatan 9 yang digelar di Hotel Harris Suites Puri Mansion Jakarta, 15—18 Oktober 2025. Ia membawakan materi ‘Penggunaan Perangkat Digital dalam Pembelajaran’.
Menurut Otto, praktisi, akademisi, atau pengembang media pembelajaran bisa berkontribusi untuk memenuhi sumber belajar. Program, aplikasi, atau Learning Management System (LMS) inovatif dapat diintegrasikan dalam papan interaktif. Terlebih, fitur-fitur papan interaktif mudah dipelajari oleh guru. “Kalau mereka sudah terbiasa menggunakan smartphone, smartgadget, mereka seharusnya bisa juga menggunakan papan interaktif ini,” katanya.
Kelebihan papan interaktif, tambah Otto, adalah layarnya yang lebar dan penggunaannya dua sisi. Hal ini memungkinkan interaksi antara guru dan murid lebih intens. “Yang menarik dalam papan interaktif ini adalah terkait penggunaan anotasi. Guru dan murid dapat saling berinteraksi dalam papan interaktif itu,” ucapnya. Dengan begitu, tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai.
Guru, tambah Otto, dapat menggunakan papan interaktif untuk mengonkretkan benda-benda yang abstrak melalui kegiatan simulasi. “Benda-benda yang menurut murid abstrak bisa dihadirkan melalui papan interaktif. Misalnya dari bentuk video tiga dimensi, bahkan lima dimensi,” ucapnya.
Otto pun setuju papan interaktif dapat mendukung Pembelajaran Mendalam. Dengan peningkatan pedagogi guru melalui fasilitasi papan interaktif, pemahaman guru dan murid dapat tercapai dengan baik.* (Billy Antoro)