Delegasi YAVF Thailand Pererat Hubungan Budaya dengan Siswa SD di Jakarta dan Bogor

  • 02 Desember 2024
  • Informasi
  • Kunjungan: 249
Delegasi YAVF Thailand Pererat Hubungan Budaya dengan Siswa SD di Jakarta dan Bogor

Dalam upaya mempererat hubungan pendidikan dan budaya antara Thailand dan Indonesia, Delegasi Young Ambassadors of Virtue Foundation (YAVF) dari Kerajaan Thailand melakukan kunjungan ke SDN Gambir 01 pada 26 November 2024 dan SDN Kenari 08 pada 28 November 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja sama diplomatik kedua negara yang telah berlangsung selama 75 tahun. 

Di SDN Gambir 01, rombongan delegasi disambut dengan pengalungan cukin kepada siswa Thailand oleh siswa Indonesia, diiringi dengan penampilan khas Betawi seperti palang pintu dan Tari Betawi. Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Pusat, Ujang Hermawan, memberikan sambutan bersama Kepala SDN Gambir 01, Endang Octavia Dewi Kosmara, dan Direktur Young Ambassadors of Virtue Foundation (YAVF), Duta Besar Chantipha Phutrakul. 

Para siswa Thailand diajak berkeliling sekolah untuk melihat berbagai proyek unggulan Profil Pelajar Pancasila (P5), seperti pengolahan pupuk kompos, tanaman toga, ecoprint, ecobrick dari sampah plastik, eco enzyme, dan hidroponik. Mereka juga menikmati makanan tradisional Indonesia, menyaksikan penampilan ondel-ondel, serta ikut bertukar budaya melalui presentasi tentang budaya, tempat wisata, dan makanan Thailand. 


"Kami sangat senang dapat bertemu dengan teman-teman baru di Indonesia. Kegiatan ini memberikan pengalaman luar biasa," ujar Master Kanin Phuangphum dari Phyathai School, Bangkok. Tidak hanya mempresentasikan budaya mereka, siswa Thailand juga membagikan makanan khas Thailand kepada siswa SDN Gambir 01 dan menampilkan paduan suara yang menyanyikan lagu dalam tiga bahasa: Inggris, Thailand, dan Indonesia. Kegiatan ditutup dengan tukar suvenir sebagai simbol persahabatan. 

Kunjungan dilanjutkan ke kantor Direktorat Sekolah Dasar, Kemendikdasmen di Senayan, Jakarta. Delegasi Thailand disambut dengan antusias. Acara semakin meriah dengan sambutan dari Djohan Achmadi, perwakilan Direktorat SD Kemendikdasmen, dan Mrs. Hathaichanok Riddhagni Frumau dari Kedutaan Besar Thailand. Para delegasi juga diberi kesempatan memainkan alat musik angklung bersama siswa Indonesia, dengan bimbingan tim Joko Angklung, yang menjadi momen berharga dalam interaksi budaya. 

Dalam sambutannya, Djohan Achmadi menyampaikan penghargaan atas kerja sama erat antara Thailand dan Indonesia dalam bidang pendidikan. Dalam pidatonya, Djohan menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara untuk meningkatkan kualitas pendidikan. 

"Thailand dan Indonesia berbagi tujuan yang sama: memberdayakan generasi berikutnya, mempersiapkan siswa menghadapi tantangan abad ke-21, dan menanamkan rasa saling pengertian serta penghormatan di antara masyarakat kita. Pendidikan memainkan peran penting dalam mencapai tujuan ini, dan melalui kerja sama, kita dapat memastikan sistem pendidikan kita inklusif, inovatif, dan siap menghadapi masa depan," ujarnya. 


Ia juga menekankan bahwa kunjungan ini merupakan salah satu cara efektif membangun hubungan yang lebih kuat antarbangsa melalui koneksi langsung antarwarga, terutama di kalangan generasi muda. "Program YAVF ini memungkinkan siswa dari kedua negara untuk mengalami kehidupan di budaya satu sama lain dan mengembangkan perspektif global," tambahnya. 

Dua hari kemudian, rombongan melanjutkan kunjungan ke SDN Kenari 08 di Jakarta Pusat. Sambutan hangat diberikan oleh siswa sekolah tersebut dengan pengalungan bunga dari plastik daur ulang, diiringi penampilan Kenola Marching Band yang membawakan lagu Sirih Kuning dan Tari Betawi. Kepala SDN Kenari 08, Abdullah Cahyono Hadi, bersama perwakilan Sudin Jakarta Pusat, Teguh Prayogo, dan Duta Besar Chantipha Phutrakul menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. 

"Kami bangga dapat menjadi bagian dari program ini. Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan, tetapi juga mendukung perkembangan moral dan sosial siswa dari kedua negara," ungkap Duta Besar Chantipha Phutrakul. 

Beragam kegiatan kreatif diadakan, termasuk penampilan pencak silat, pembuatan bir pletok, dan Tari Sayur Lodeh, di mana siswa Thailand turut diajak menari bersama. Selain itu, siswa SDN Kenari 08 menampilkan Kenola Choir dan mempersembahkan presentasi cara pembuatan bir pletok sebagai salah satu budaya Betawi. 

Sama seperti di SDN Gambir 01, siswa Thailand mempresentasikan budaya mereka, membagikan makanan khas, dan menampilkan paduan suara. Tukar suvenir antar siswa menjadi penutup kegiatan yang meninggalkan kesan mendalam bagi kedua pihak. 

Selanjutnya pada Jumat, 27 November 2024, delegasi YAVF berkunjung ke SD Negeri Kedung Badak 04, Bogor. Mereka disambut  dengan prosesi budaya khas Jawa Barat, Aki Lengser, dan iringan musik degung. Acara ini turut dihadiri oleh Widyaprada Ahli Utama Direktorat Sekolah Dasar, Jumeri, dan H.E. Mr. Prapan Disyatat selaku Duta Besar Kerajaan Thailand untuk Indonesia, serta Miss Chantipha Phutrakul, Direktur YAVF.


Kegiatan dimulai dengan presentasi budaya Thailand oleh delegasi YAVF, diikuti dengan penampilan paduan suara siswa SDN Kedung Badak 04 yang menyanyikan lagu "Loy Loy Krathong." Para delegasi juga diajak mencicipi makanan khas Thailand yang dibawa langsung oleh tim YAVF, menciptakan suasana penuh keakraban antarbudaya. 

Interaksi siswa kedua negara semakin erat melalui berbagai kegiatan seperti gim edukasi Kahoot dan permainan tradisional Indonesia, seperti engklek dan congklak. Aktivitas ini memperkuat persahabatan siswa Thailand dan Indonesia dalam suasana yang menyenangkan. 

Jumeri menekankan pentingnya kunjungan ini. "Interaksi langsung antar siswa menciptakan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai kebudayaan masing-masing, sekaligus memperkuat hubungan diplomatik kedua negara," ujarnya. 

Kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran budaya, tetapi juga menginspirasi para siswa untuk menjunjung tinggi nilai-nilai persahabatan dan kerja sama internasional. Dengan antusiasme yang tinggi dari kedua pihak, program ini diharapkan dapat berlanjut di masa mendatang. (Hendriyanto/Maulida)

Aksesibilitas
Ukuran Font
Mode Kontras Tinggi