.jpeg)
Direktorat Sekolah Dasar, Kemendikbudristek kembali mengadakan webinar Happy Monday yang sudah memasuki episode ke-3. Dalam Happy Monday yang dipandu oleh kak Niknik Kartika ini menghadirkan para pemenang nasional lomba Buku Harian Bergambar Mitsubishi Asian Children's Enikki Festa 2021-2022. Acara bincang-bincang ini dapat disaksikan di channel Youtube Direktorat Sekolah Dasar dengan link berikut ini: https://youtu.be/hSjhFsRtoeU.
Lomba buku harian bergambar Mitsubishi Asian Children's Enikki Festa 2021-2022 ini merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Komite Hubungan Masyarakat Mitsubishi dan Asosiasi UNESCO Klub Asia Pasifik, bekerjasama dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
.jpeg)
Lomba tersebut diikuti oleh peserta dari 24 negara dari wilayah Asia diantaranya Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Filipina, India, Indonesia, Kamboja, Kazakhstan, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Maladewa, Mongolia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Republik Rakyat Tiongkok, Singapura, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, Timor Leste, Vietnam dan Jepang.
Delisha Zianka Zakiera, siswi kelas 4 SD Muhammadiyah Sapen dari Sleman, D.I. Yogyakarta yang merupakan salah satu finalis, menuturkan karya yang ia ikut sertakan dalam lomba Enikki 2021-2022 menceritakan tentang kegiatannya sehari-hari. Seperti menceritakan tentang kegiatan belajar di malam hari bersama adiknya, kegiatan mendongeng sebelum tidur. Kemudian menceritakan kegiatan pagi hari saat bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, di mana ia dan adiknya berangkat ke sekolah melewati para pedagang dan Tugu Jogja. Serta menceritakan tentang kegiatan bermain bersama teman-temannya di sore hari.
“Aku mengenal menggambar sejak di PAUD. Waktu itu sekolah mengadakan lomba mewarnai dan saat itu aku menjadi juara. Aku senang banget dan ingin mengikuti lomba-lomba lagi. Selain mengikuti lomba-lomba, aku juga mengirimkan gambar-gambar karyaku ke koran atau media cetak seperti buku,” tutur gadis kecil kelahiran 2012 ini dengan sangat antusias.
.jpeg)
Delisha juga bercerita, dalam mengembangkan imajinasi di dunia ilustrasi menggambar, ia biasanya mencari gambar yang menarik di google, lalu menggambarnya. Saat mewarnai gambar, Delisha mengatakan ada tantangannya tersendiri terutama mewarnai dengan pensil warna.
“Tantangannya itu adalah dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mewarnainya. Sehingga aku harus terus melatih tangan aku supaya bisa mewarnai dengan cepat,” tuturnya.
Peserta webinar lainnya yang juga merupakna finalis Enikki 2021-2022, I Putu Bagus Sastra Vedanta Wiasa. Dia adalah siswa kelas 5 SD Nomor 3 Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali. Putu Bagus turut menceritakan karyanya yang mengisahkan keberadaan komunitas bermain Sekel Barong Bangkung atau kelompok bermain barong area yang ada di desanya.
“Jadi di buku bergambar ini saya menceritakan tentang bapak saya membuat sanggar seni. Nah pada suatu hari ada teman-teman saya yang ingin memiliki kelompok bermain Barong Bangkung, tetapi mereka tidak bisa mewujudkan itu. Karena mereka tahu kalau bapak saya memiliki sanggar seni, mereka pun pergi ke rumah saya untuk bertemu dengan bapak saya,” tuturnya.
.jpeg)
Dalam buku gambar milik Putu Bagus ada hal yang lucu dan menarik yang ia tuangkan. Yaitu saat Putu Bagus menceritakan rapat pertamanya di kandang sapi. Kejadian rapat di kandang sapi sebetulnya bukan hal yang direncanakan.
“Rapat di kandang sapi itu terjadi secara tidak sengaja. Itulah sebabnya kenapa di karya saya memiliki objek binatang sapi yang dikelilingi oleh teman-teman saya,” kata Putu Bagus.
Dalam buku ceritanya Putu juga menggambar tentang proses pembuatan barong sederhana dari kelapa. Putu juga menggambar kegiatan ia bersama teman-temannya yang sedang melakukan upacara di Pura. Dalam buku cerita itu juga Putu bercerita tentang kegiatannya bermain alat musik tradisional gamelan.
Putu Bagus menceritakan saat ia membuat gambar untuk diikutsertakan lomba, banyak godaan yang datang menghampirinya. Salah satunya yaitu godaan ingin bermain bersama teman-temannya, akan tetapi ia harus belajar teknik menggambar perspektif.
“Banyak banget godaannya, yang paling berat itu saat saya ingin bermain sama teman-teman tapi saya harus terus latihan bagaimana cara menggambar. Dan karena waktunya sudah mau mepet saya pun harus cepat-cepat menyelesaikan gambar itu,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Nisa Alawiah, siswi SLB Negeri Balikpapan, Kalimantan Timur menceritakan kisah yang ia tuangkan dalam gambar Enikki 2021-2022 adalah tentang kegiatan sehari-hari di rumah. Dari mulai bangun tidur, mengerjakan shalat berjamaah bersama keluarga, hingga kegiatan membantu ibunya memasak dan mencuci piring.
Dalam gambar tersebut Nisa juga menceritakan kegiatannya saat membantu pekerjaan ayahnya berjualan mainan anak-anak. Tidak ketinggalan Nisa juga menggambar kegiatan ibunya yang merupakan seorang penjahit baju.
.jpeg)
“Pengalamanku dalam dunia gambar itu dimulai saat aku dan dua orang teman terpilih untuk ikut latihan melukis dan menggambar mewakili sekolah. Pada tahun 2020 Nisa ikut lomba Provinsi dan alhamdulillah meraih juara 1. Dan tahun 2021 ini ikut lomba lagi tingkat provinsi dan meraih juara 1. Saat ikut lagi ke tingkat nasional Nisa meraih juara 2,” kisahnya.
Meraih gelar juara tentu saja tidak bisa dicapai tanpa kerja keras. Pencapaian itu juga butuh proses serta latihan yang rajin. Cara Nisa mengembangkan imajinasinya adalah dengan belajar dari media yang ada di sekelilingnya, salah satunya dengan melihat di media sosial Youtube, Instagram dan dari alam sekitarnya. Apa yang ia lihat maka itulah yang ia tuangkan dalam karya.
“Ada tantangan saat Nisa menggambar untuk Enikki 2021-2022 yang sangat mepet. Sehingga harus ekstra fokus dan mengejar waktu. Cara Nisa mengatasinya adalah mengurangi waktu bermain dan istirahat supaya bisa mengejar tuntas melukisnya. Nisa itu selain minatnya di dunia gambar dan melukis, juga suka menjahit dan olahraga,” tuturnya.
Selaku guru yang mendampingi anak didiknya di sekolah, Ismi, tenaga pendidik di SDN Junrejo 02 Kota Batu, Jawa Timur menyampaikan sekolah sangat mendukung bakat yang dimiliki oleh siswa-siswanya. Pihak sekolah selalu memberikan support yang sebesar-besarnya sehingga anak didik mereka pun bisa melenggang ke kancah yang lebih luas lagi. Tidak hanya membawa nama baik sekolah namun juga negara.
“Kebetulan siswa kami ananda Dhafira yang masuk dalam finalis Enikki 2021-2022 mempunyai kelebihan yang tidak pernah dimiliki oleh siswa lainnya. Jadi kami sangat bangga dan memberikan support yang sebesar-besarnya. Kami juga memberikan dukungan dan fasilitas kepada siswa kami yang lain yang saat ini akan melenggang juga ke internasional,” tuturnya.
Wayan selaku guru di Sekolah Dasar Nomor 3 Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali menyampaikan bahwa dirinya sangat bangga mempunyai anak didik seperti Putu Bagus yang sudah bisa berprestasi tingkat nasional di bidang menggambar atau gambar bercerita. Pihak sekolah sangat mendukung dan memberikan keleluasaan untuk mengembangkan bakat dan minatnya di dalam bidang menggambar ataupun di bidang yang lain.
“Kami dari sekolah dan khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Badung selalu mendukung tidak hanya Putu Bagus saja, tapi kalau memang ada siswa-siswi yang berprestasi di bidang yang lain sudah barang tentu kami akan mengkoordinasikan dengan dinas terkait untuk mendukung. Dengan memberikan peluang yang seluas-luasnya untuk mengikuti berbagai lomba sesuai dengan bakat dan minatnya. Saya juga mengucapkan selamat untuk anak-anak seluruh Indonesia yang sudah bisa mencapai level nasional bersama anak-anak didik kami. Karena mereka adalah kebanggaan dan generasi muda Indonesia untuk Indonesia maju,” pungkasnya. (Hendriyanto)