Sahabat Sekolah Dasar Gerakkan Empati Sosial

  • 09 Desember 2025
  • Berita
  • Kunjungan: 95
Sahabat Sekolah Dasar Gerakkan Empati Sosial

Jakarta — Program Sahabat Sekolah Dasar mampu menggerakkan empati sosial warga sekolah. Hal itu tampak di SD Inpres Kwamki II Mimika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Menurut salah satu personel Tim Sahabat Sekolah Dasar ⁠Chalista Zhera Mersy Pesolima, akrab disapa Eci, empati sosial itu berupa pengumpulan sembilan bahan pokok (sembako) dan barang lainnya dari murid-murid lalu diberikan kepada murid lain yang membutuhkan. 

Salah satu indikator murid yang membutuhkan kelihatan saat mereka menjalani senam 7 Kebiasaan Anak Hebat Indonesia (KAIH) yang digelar tiap Jumat—senam ini dilanjutkan dengan empat tarian asli Papua yang juga jadi aksi nyata Sahabat Sekolah Dasar bertajuk TRAPAPA (Tarian Raga Asli Papua). Empat tarian itu yaitu seka, wisisi, pangkul sagu, dan yespan. 

“Banyak teman-teman yang malas untuk bergerak atau mengikuti senam dan tarian tersebut,” kata Eci di sela Semarak Sahabat Sekolah Dasar di Jakarta, Senin sore (8/12/2025). “Mereka itu ada yang lemas, mengantuk, dan tidak menghafal gerakan senam dan tarian. Belum pada makan.”

Rindy Alyzia, guru Eci, membenarkan fenomena itu. Banyak murid belum sarapan saat datang ke sekolah. Kondisi ekonomi keluarga penyebabnya. Sebagian besar pekerjaan orang tua murid adalah pedagang. Sekitar pukul 5 mereka pergi ke kebun lalu membawa sayuran ke pasar untuk dijual. “Baru uangnya untuk beli sarapan,” ucap Rindy. Orang tua pulang ketika anak-anak mereka sudah tiba di sekolah. Sejumlah murid juga yatim piatu dan tinggal dengan neneknya.   

Kendati Rindy bersyukur sekolahnya mendapat Makan Bergizi Gratis (MBG) karena sangat membantu perkembangan anak-anak, namun makanan itu baru datang agak siang. Jam makan tahap kedua untuk murid kelas 3 hingga kelas 6 pukul 11.45 WIT dan tahap pertama untuk murid kelas 1 dan kelas 2 pukul 09.00 WIT.  

Melihat peristiwa berulang tersebut, Tim Sahabat Sekolah Dasar kemudian berembug. Muncullah inisiatif untuk mengadakan program BAKMI, akronim dari Bakti Sosial Kwamki. “Kegiatannya, Tim Sahabat Sekolah Dasar dan juga teman-teman lainnya mengumpulkan sembako dan juga barang-barang layak pakai, lalu kami mengasihkan kepada teman-teman yang tidak mampu atau membutuhkan,” ungkap Eci. Sebelumnya, Tim Sahabat Sekolah Dasar mendata murid-murid yang tergolong membutuhkan. Aksi nyata donasi ini dilakukan sebulan sekali. 

Sembako kemudian diberikan kepada orang tua murid. Dengan begitu, murid-murid yang awalnya tidak sarapan saat berangkat ke sekolah, menjadi sarapan dulu dengan masakan dari orang tua.

Eci senang. Perubahan langsung terlihat. Jumlah teman yang belum sarapan di pagi hari berkurang. Mereka tidak lagi lemas dan menjadi semangat saat senam KAIH dan menari empat tarian khas Papua.

Pelaksanaan hari ke-2 Semarak Sahabat Sekolah Dasar diisi dengan aneka permainan anak-anak. Delapan puluh Tim Sahabat Sekolah Dasar tampak riang gembira mengikuti sejumlah permainan tradisional yang rata-rata jarang ditemui di lingkungan rumah. Sementara kepala sekolah dan guru mengikuti diskusi mengenai pengalaman mendampingi murid-murid Tim Sahabat Sekolah Dasar.* (Billy Antoro)
 

Aksesibilitas
Ukuran Font
Mode Kontras Tinggi